Sendu
Hangat tubuhku terjaga dalam pelukan selimut, dingin di luar mulai meraba-raba kulitku. Kuarahkan mataku ke jendela kamar lamaku yang berembun, menatap rintik-rintik hujan di luar yang syahdu jatuh berlari-larian berpacu mencapai bumi. Tiba-tiba hatiku sepi memandang langit mendung itu, muram ia bertanya, "kenapa tidak ada yang pernah menyampaikan perasaan sukanya padaku? apakah aku begitu jeleknya dan tidak memiliki suatu pesona apa pun?". Aku menggelengkan kepala pelan, menutup mata sembari menghirup udara dengan tenang mencoba memahami misteri Tuhan yang satu ini. Lalu tiba-tiba ia berbisik sendu, "ataukah ini cara Tuhan menjagamu sebelum hari suci itu datang?". Wallahu'alam... Aku pun berharap demikian dan mulai menghibur dan mengacuhkan hatiku yang durjana itu.
Comments
Post a Comment
What do you think?
Tell me your thoughts...